Because I love you

 

Nama author : Hikari

Cast(s) : Lee Chaerin (CL )

                Kwon Ji Yong

                Kiko Mizuhara

                Park Bom

                Choi Seung Hyun

                Sandara Park

Genre/rating/length : Romance / NC-18 / one shoot

Disclaimer : Haii ini hikari, ini FF keduaku setelah the second kiss. Sedikit yadong dari yang sebelumnya karna ff ini by request dan yang request mintanya agak hot wkwkwkw. Aku gak begitu pinter nulis yang panjang-panjang apalagi yang ber-chapter2 jadi mohon tinggalkan komentar tentang tulisan ini.. di hina-hina juga gak papa selama itu masukan yang baik.. gomawo. Sekali lagi ide cerita murni buatan dan hayalanku sebagai tokoh utama wanita.. jika ada kesamaan, maaf bukan maksud hati.. gomawo ^^

 

“Annyeong.. ini CL, welcome back to discussion learn from Korean drama. Hari ini apa yang akan kita diskusikan? Kebiasaan minum soju sepertinya topic yang menarik, kalian pasti penasaran is it okay if a girl get drunk in korea? Okay mari kita bahas tentang itu sekarang…..” tulisku dalam bahasa inggris. Perkenalkan aku lee chaerin, aku adalah penulis grup diskusi asing tentang korea. Pertama kali ide membuat grup diskusi ini karena banyak yang mengatakan bahwa apapun yang terjadi di drama korea itulah yang sesungguhnya terjadi di korea. Are you kidding me? kami malah banyak belajar dari drama yang ada di tv untuk kehidupan sehari-hari hahaha.

“CL-ssi apa kau punya pacar? Katanya pria korea adalah good kisser. Tolong bahas tentang itu jaebal.. kamsahamida” tulis seorang pengikut blogku. Pertanyaan macam apa ini? Dia pasti sudah terlalu banyak menonton drama-drama yang berlebihan itu. Aku harus jawab apa? Aku kan tidak punya pacar. Aah bukan tidak punya, tapi belum, setidaknya dia akan menjadi pacarku suatu hari nanti kwon ji yong.

Keesokan harinya…

“chaerin-ahh ige mwo ya? ‘Aku sudah punya pacar. Thanks God dia good kisser’ are you kidding me? pacar dari mana? Aku sangat mendukung tulisanmu selama ini tapi kenapa kau sekarang menipu pembaca? Baiklah aku tau identitasmu memang tidak diketahui disitu, tapi bagaimana kalau ada yang thau? Bahkan pacaran pun kau belum pernah.” Kata dara eonni yang langsung memarahiku begitu bertemu denganku.

“eonni-ahh aku kan sebentar lagi juga akan punya pacar, tidak usah khawatir.” Jawabku santai.

“apa maksudmu? Maksudmu kwon ji yong? Michoseo? Dia sudah punya kiko. Chaerin-ahh kau itu cantik, pintar kenapa tidak cari pria yang belum punya pacar? Kenapa harus ji yong-ssi? Apa kau mau merusak hubungan mereka? Sudah ayo kita ke kelas.” Kata dara eonni yang langsung menggeretku ke kelas.

“anyieo.. aku yakin mreka sebentar lagi akan putus kemarin aku melihat mreka bertengkar dan aku yakin mreka akan…” apa ini? Apa yang aku lihat ini? Ji yong-ssi dan kiko, apa yang mreka lakukan? Mereka…

“chaerin-ahh gweanchana? Chaerin-ahh” kata dara eonni sambil sedikit berteriak.

“eonni.. apa yang mreka lakukan?” tanpa aku sadari ternyata airmataku sedang menetes dengan derasnya.

***

Ini sudah dua hari sejak kejadian itu, dan aku masih belum bersemangat kuliah ataupun melakukan apapun selain makan bahkan aku belum mencari materi untuk diskusiku besok. Kwon ji yong dia adalah pria pertama yang benar-benar membuatku kehilangan akal sehatku. Aku sudah berkali-kali jatuh cinta walaupun aku belum pernah pacaran tapi aku tau rasanya jatuh cinta, sayangnya dari sekian banyak pria-pria itu baru dia yang membuatku kehilangan akal sehat. Kalian pasti berfikir, apa yang dia lakukan padaku sampai aku seperti ini. Just a simple thing, protected me. waktu itu aku masih SMA dan aku sudah satu sekolah dengan ji yong-ssi sejak SMA. Dia hanya sekedar teman waktu itu, tidak ada yang lebih sampai akhirnya kami harus pergi bersama ke suatu festival musim panas yang diadakan komunitas pecinta kebudayaan jepang. Kami harus kesana untuk meliput jalannya festival itu karna kami juga satu tim reporter sekolah. Tidak ada yang special sampai suatu ketika ada sekelompok pria yang menyerobot antrian stand makanan dan hampir membuatku terjatuh dan yaa seperti yang kalian bayangkan dia menjagaku supaya tidak terjatuh dengan memegang pundakku. Just it? Yes just it. Hanya karna itu aku jatuh cinta padanya. Adegannya tidak seperti adegan sinetron yang kalian bayangkan, wanitanya terjatuh lalu prianya menangkap dengan posisi seperti orang berdansa kemudian ada bunga sakura yang jatuh berguguran, rambut yang berkibar karna kipas angin.. hell yeah.. it doesn’t like that. Kejadian itu hanya berlangsung 1-3 detik dan dia hanya berkata “gweanchana?” slesai.

Tidak heran bom dan dara eonni mengatakan aku gila, hanya karna hal itu aku jatuh cinta dengan seorang kwon ji yong hingga sekarang, dan kejadian kemarin bukanlah pertama kali aku melihatnya. Ji yong dan kiko memang sudah berpacaran sejak SMA dan aku sudah melihat berpuluh-puluh kali mereka berciuman, aku melihatnya secara live dan ciuman mereka dan aku akui ciuman mereka memang dasyat. Tapi entah kenapa ciuman kemarin aku merasa sangat berbeda, aku melihat ji yong mencium kiko dengan penuh perasaan sedangkan kiko hanya menikmatinya saja. Aahh molla.. aku benci mereka.

Malam berikutnya…

“annyeong.. ini CL welcome back to discussion learn from Korean drama. Hari ini apa yang akan kita diskusikan? Mianhae chingu aku belum menentukan topiknya, bagaimana kalau kita mengambil topic dari usulan kalian semua? Aku akan menunggunya..” tulisku dengan tidak bersemangat. Aku benar-benar tidak ingin menulis hari ini, tapi aku bisa apa? Aku tidak bisa membiarkan semua pengunjung blogku kecewa karna itu

“CL-ssi.. apa pendapatmu tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan? Apa kau pernah mengalaminya? Apa yang kau rasakan saat itu? Kamsahamida” tulis seorang pembaca. Apa ini? Suatu sindiran? Apa dia mengenalku? Bagaimana dia bisa tahu tentang itu? MWOOYAAAA!!! Tenangkan dirimu chaerin tidak ada yang mengenalmu disini, tenang lah.

“cinta bertepuk sebelah tangan ya? Keadaan dimana cintamu tidak terbalas atau belum dibalas bukan berarti dia tidak mencintaimu juga karna perasaan manusia hanya Tuhan dan orang itu yang tahu. Yang aku rasakan saat itu adalah… aku mencintainya tapi aku tidak ingin sakit karnanya ahh apa yang aku katakana ini mianhae aku tak tahu bagaimana mengungkapkan perasaanku waktu itu dengan tulisan mungkin kita dapat membahasnya jika kita bertemu gomawo ^^” apa yang aku tulis ini? Baiklah aku sedang menulis apa yang aku rasakan saat ini.

Sejujurnya aku dan ji yong lumayan dekat tapi sejak hari itu aku tidak pernah lagi berbicara dengannya ataupun mengiriminya sebuah pesan. Aku memutuskan untuk membuang perasaanku.

***

Dua tahun kemudian…

“annyeong Chaerin-ahh” tulisan itu membuatku menghentikan makanku sejenak. Yaa itu adalah chat pertama dari ji yong setelah dua tahun aku tidak menghubunginya lagi. Dua tahun setelah kejadian itu ji yong dan kiko putus karna kiko selingkuh dengan sunbae nya dan setelah putus dengan ji yong kiko jadian dengan pria itu. Memang waktu itu adalah kesempatan yang bagus untukku tapi aku sudah memutuskan untuk melupakannya dan tidak menghubunginya sampai hari ini dia yang mulai menghubungiku lagi.

“annyeong oremanida ji yong-ssi” pesan itu yang mengawali segalanya hingga saat ini.

Sudah dua bulan sejak aku dan ji yong mulai berhubungan kembali. Banyak perubahan yang aku rasakan, seingatku ji yong yang dulu adalah pria yang cenderung dingin dan sangat perfeksionis tapi sekarang aku mengenal ji yong yang sesungguhnya. Dia pria yang manis yang seperti bayanganku.

“Chaerin-ahh aku dengar hari ini ji yong akan menyatakan perasaannya padamu” kata dara eonni.

“eonni dengar darimana? Jawabku heran. Aku tidak tahu, aku hanya berharap ini hanyalah sebuah kabar burung atau kebohongan belaka. Memang aku belum siap berpacaran apalagi banyak kejadian yang aku alami setelah memutuskan untuk manjauh dari ji yong.

***

Flash back Dua tahun sebelumnya…

“eonni.. bagaimana rasanya berpacaran?” tanyaku pada park bom eonni.

“hmm? Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu?” Tanya park bom eonni heran.

“aku hanya ingin tahu, aku sudah 19 tahun dan aku belum pernah berpacaran sama sekali. Aku hanya penasaran saja.”

“kau masih terlalu polos untuk berpacaran. Berpacaran tidak sesederhana itu. Jaman sekarang ini para pria di Negara kita membuat stampel bahwa kita adalah milik mereka. Yaah pada awalnya aku menangis tapi aku sekarang menikmatinya. Sudahlah aku belum menganjurkanmu untuk berpacaran.” Kata park bom eonni sambil tersenyum. Aku tidak mengerti apa yang dimaksudkan bom eonni waktu itu sampai aku mengerti dengan sendirinya.

Author’s pov

“hmmm aahhh ahhhh oppa… oo..ppaa.. aku mencintaimu… aahhhh pelan pelaannn” kata park bom mendesah. Sudah selama setengah jam mereka melakukan aktivitas yang slalu mreka lakukan setiap sebulan sekali. Memang sudah jadwal rutinnya begitu kecuali jika tiba-tiba seunghyun ingin menerkam park bom karna terlalu sexy.

“aku sudah pelan-pelan.. mianhae chagi sedikit lagi chagi sedikit lagi..” kata seung hyun yang kemudian mencium park bom dengan seduktif. Tangan seunghyun mengusap lembut kringat pada dahi park bom dan mulai membelai rambutnya dan mulai mengusap leher park bom yang berkeringan dan mengecupnya. Kecupan seunghyun membuat park bom menjadi bergairah kembali dan mulai mendesah. Tangan seunghyun mulai mengusap punggung park bom yang sedari tadi sudah tidak terbungkus kain apapun.

“ahhh oppaa..” kata park bom yang mulai mendesah kembali.

“eonni-ahh aku masuk yaa….” Kata Chaerin yang tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu. Chaerin terkejut melihat apa yang dia saksikan, untungnya baik park bom maupun seunghyun tidak ada yang menyadari kedatangan Chaerin. Chaerin kemudian menutup pintu pelan dan berlari keluar.

“apa yang aku lakukan? Apa yang aku lihat tadi? Kenapa… kenapa mereka melakukan itu? Mreka kan belum menikah.” kata Chaerin dalam hati sambil menangis. Saat itu tiba-tiba Chaerin teringat kata-kata park bom ‘Jaman sekarang ini para pria di Negara kita membuat stampel bahwa kita adalah milik mereka. Yaah pada awalnya aku menangis tapi aku sekarang menikmatinya.’ Sejak hari itu Chaerin berjanji pada dirinya sendiri bahwa tidak ada satupun pria yang boleh menyentuhnya sebelum mereka menikah.

Flash back end

***

“aku masih takut pacaran eonni.” Kataku pada dara eonni.

“kenapa? Karna kau melihat bom dan seunghyun waktu itu? Chaerin-ahh hal seperti itu sudah biasa saat ini. Tidak perlu takut. Justru dengan melakukan hal itu kau membuktikan cintamu padanya.” Kata dara eonni yang berusaha menenangkanku.

“anyieo! Aku melarangmu melakukan hal itu.” Kata park bom eonni yang tiba-tiba datang.

“bagaimana kalau ketika kau sudah melakukannya kemudian kalian putus? Apa yang akan kau lakukan? Aku sangat menyesal melakukan hal itu dengan seunghyun yang ternyata berselingkuh dengan shin min ah“ lanjut park bom dengan ekspresi sedih.

“eonni… apa kau melakukannya juga dengan dong wook oppa?” kataku penasaran. Yaa dong wook oppa adalah pacar baru bom eonni.

“hmm..” seketika itu juga ekspresi bom eonni berubah. Wajahnya menjadi berseri-seri.

“waktu itu perayaan 1 bulan kami jadian, kami memutuskan untuk makan malam di restoran mahal dan aku memberanikan diri bertanya padanya…

Bom’s pov

“apakah kita akan melakukannya sekarang?” kemudian dia menatapku heran dan dia bertanya

“maksudmu apa? Aku tidak mengerti”

“tidur bersama untuk pertama kalinya sebagai pasangan” seketika itu juga dia tersenyum dan berkata

“aku tidak mau”

“Kenapa? Bahkan di kampuspun kau terkenal slalu meniduri semua wanita yang kau kencani. Kenapa sekarang oppa tidak mau tidur denganku? Apa oppa tidak mencintaiku? Bukan kah semua lelaki menandai wanita miliknya dengan menidurinya?” kataku sambil berkaca-kaca.

“karna kau bukan pacarku. Kau istriku, calon istriku. Karna aku mencintaimu maka aku tidak ingin melakukan hal buruk terhadapmu”

“oppaa…” kataku yang mulai menangis “apa oppa tahu? Aku sudah pernah tidur dengan seunghyun. Aku sudah tidak sepolos itu. Kenapa oppa masih ingin menjagaku yang sudah tidak polos? Kenapa?” lanjutku.

“aku sudah tahu kalau kau sudah pernah melakukannya dengan seunghyun. Aku memang cemburu dan ingin melakukannya denganmu saat pertama kali aku mengetahuinya tapi aku berfikir aku tidak ingin menyakitimu dengan meninggalkan bekas jika suatu saat kita memang harus berpisah. Sudahlah jangan menangis chagi bersabarlah hingga pernikahan kita.” Kata dong wook oppa sambil tersenyum manis.

Bom’s pov end

“omo… omo jinjja?? Jadi kau sudah dilamar oleh dong wook oppa? Jinjja?!!” kata dara eonni sambil setengah berteriak.

“hyaaa jangan teriak-teriak kan aku malu.” Kata park bom eonni sambil tersipu malu.

“cukkae eonni ^^” kataku dan dara eonni memberi selamat pada bom eonni.

***

Deg.. Deg deg.. deg..

Dan sekarang aku terhimpit oleh nasib yang memang telah ditentukan oleh garis tangan dan semua perbintangan. Aku berdiri dengan ji yong di depan ku. Dia dengan lembut secara perlahan mendorongku hingga aku menabrak tembok dan tidak dapat pergi kemanapun karna semua jalan sudah diblok dengan tangannya.

“aaa..paa yang mauuu kau katakan?” kataku terbata-bata. Aku takut sungguh-sungguh takut.

“ahh maafkan aku.. apa aku membuatmu takut? Aku hanya ingin terlihat keren dengan melakukan itu. Maafkan aku.” Kata ji yong yang kemudian melepaskanku dan menyuruhku duduk di sofa.

“aku sebenarnya ingin mengatakan.. aku menyukaimu. Apa kau mau menjadi yeoja chinguku?” kata ji yong malu-malu. Wajahnya yang tersipu-sipu sangat manis, dia juga tidak berani melihatku karna malu.

“aku punya syarat. aku tidak mau kita melakukan itu, tidur bersama kecuali jika kita menikah.” Kataku.

“baiklah” jawab ji yong enteng. Ha? Semudah itu kah? Kenapa semudah itu?.

“kenapa kau menyetujuinya dengan cepat?” tanyaku heran.

“kenapa? Bukankah itu syaratmu? Aku tidak masalah. Lalu.. apa jawabanmu?”

“nee aku mau jadi yeoja chingumu” kataku sambil tersenyum manis.

***

1 tahun kemudian

Banyak yang kami lalui selama 1 tahun kami berpacaran, mulai dari kebahagian, pertengkaran, menangis bersama dan pernyataan ‘andai kita bisa tidur bersama’. Yaa selama 1 tahun kami berpacaran kata-kata itu beberapa kali ji yong katakan padaku dan pada akhirnya aku hanya menjawab ‘karna aku mencintaimu, aku tidak ingin kau melakukan hal buruk kepadaku. Karna hal itu akan melukaimu dan aku dimasa depan jika suatu saat kita memang harus berpisah’ yes that’s it. Aku mengambil kata-kata dong wook oppa pada bom eonni dan kata-kata itu cukup ampuh untuk menahannya selama beberapa bulan dan sampai pada akhirnya aku ragu dengan pendirianku yang aku bangun selama setahun.

“happy anniversary honey, sudah setahun kita bersama. Andai kita bisa tidur bersama hahaha” kata ji yong sambil tertawa kecil.

“kau mulai menggangguku lagi?” kataku sambil berpura-pura marah.

“tidak-tidak chagi, aku hanya bercanda ^^” katanya sambil tersenyum manis. Astaga dia manis sekali sejak dulu tidak pernah berubah.

“apa kau benar-benar menginginkannya?” kataku ragu-ragu.

“aku? Apa pertanyaan itu perlu ditanyakan? Sebagai laki-laki aku pasti mau melakukan hal itu tapi aku sudah berjanji padamu. Jadi aku tidak dapat melakukannya” kata ji yong kemudian memotongkan kue anniversary kami.

“apa kau pernah melakukannya dengan kiko?” tanyaku ragu-ragu. Oh God kebodohan apa yang aku lakukan? It can hurt you Chaerin-ahh.

“hmm? Pernah. Aku akan mengatakannya padamu dengan jujur. Aku pernah melakukannya dengan kiko beberapa kali. Mianhae kejujuran terkadang memang menyakitkan” kata ji yong yang kemudian menatapku sedih.

“gweanchana ^^” kataku sambil memaksa tersenyum. Ahhh noumu appaseo. Beberapa kali katanya? Bukan sekali tapi beberapa kali. Jinjja napeun namja. selama ini dia selalu meminta untuk tidur bersama, wajar saja. Semua itu karna dia pernah melakukannya dengan kiko. Apa yang dapat aku perbuat? Apa aku terlalu keras padanya dengan syarat itu? Toh kata dara eonni itu adalah hal yang wajar dilakukan saat ini. Bahkan dara eonni pun melakukannya dengan woo bin oppa. Kalaupun aku harus melakukannya maka haruslah aku yang membatalkan perjanjian itu. Ji yong-ahh maaf membuatmu menunggu selama ini.

“hyaa? Chaerin-ahh.. hyaa Lee Chaerin?” kata ji yong membuyarkan lamunanku.

“ji yong-ahh.. mari kita lakukan hal itu.” kataku mantab.

“hyaa apa maksudmu?” kata ji yong kebingungan.

“mari tidur bersama.” Kataku yang kemudian mendorongnya ke sudut sofa dan mencium bibirnya. Aku mulai melumat bibir lembutnya dan sedikit mengigitnya. Ciuman kami kali ini berbeda dengan biasanya karna aku sudah memutuskan untuk menjadi miliknya malam ini. Aku terus melumat bibirnya dan menunggu balasan darinya.

***

Author’s pov

Chaerin mulai mencium ji yong dengan bergairah dan napsu. Tidak biasanya Chaerin seperti ini. Ji yong akhirnya membalas ciuman Chaerin setelah beberapa detik. Ji yong mulai melumat bibir lembut Chaerin dan mulai menjelajah segala sisi bibir dari yeoja chingunya itu. ciuman kali ini benar-benar berbeda, kata ji yong dalam hati. Ji yong kemudian sejenak berhenti. Nafas mereka mulai terengah-engah. Ji yong mulai mencium lembut kening Chaeri, kemudian mencium matanya, hidungnya dan berkata “apa kau yakin chagi?” Tanyanya lembut.

“nee.. aku yakin. Aku benar-benar yakin. Cepat lakukan sebelum aku berubah pikiran.” Mendengar jawaban Chaerin ji yong tersenyum dan kembali mencium bibir Chaerin, kali ini ciuman mereka lebih panas dari sebelumnya. Mereka mulai tidak dapat mengendalikan diri. Ji yong mulai mengarahkan ciumannya pada leher mulus Chaerin dan mengecupnya kemudian menciumnya hingga membentuk kiss mark. Chaerin tanpa sadar mendesah karna hal yang di lakukan ji yong padanya. “begini ternyata rasanya, pantas waktu itu bom eonni mengatakan dia menyukainya” pikir Chaerin dalam hati.

Ji yong semakin bersemangat setelah mendengar desahan Chaerin dan mulai membuat kiss mark pada bagian lain dari leher Chaerin dan membuat Chaerin mendesah lagi.

“ji yong-ahh…” desahan itu tiba-tiba menyadarkan ji yong.

***

Ji yong’s pov

Leher mulus ini sekarang milikku, ahhh manis sekali ahhh

“ji yong-ahh…” tiba-tiba aku mendengar Chaerin mendesah memanggil namaku. Sesaat aku tersadar. Apa yang aku lakukan? Kenapa kami melakukan ini? Bukankah aku sudah berjanji padanya? Bukankah aku juga sudah berjanji dalam hati akan menjaganya? Kenapa aku hampir melakukan hal ini? Kenapa aku melakukan hal ini?

Saat itu juga aku melepaskan ciuman ku dan membantu Chaerin untuk duduk.

“hmm? Keenapaa kau berhentii?” kata Chaerin yang masih kesulitan bernafas.

“aku tidak bisa, aku tidak bisa tidur denganmu.” Kataku sambil menatapnya dalam.

“ohh?! Wae? Apa kau tidak mencintaiku?” kata Chaerin heran.

“annii.. Karna aku mencintaimu maka aku tidak ingin melakukan hal buruk terhadapmu. Aku tidak ingin menyakitimu dengan meninggalkan bekas jika suatu saat kita memang harus berpisah.” Kataku lembut.

“Chaerin-ahh… menikahlah denganku” lanjutku sambil berlutut dihadapannya. Hari ini memang aku berencana untuk melamarnya dan karna kesalahanku hampir saja aku menhancurkan hidupnya.

“ji yong-ahh…” kata Chaerin sambil berlinang air mata.

“wae? Bersyukurlah aku belum menerkammu. Bahkan kau masih berpakaian utuh. Heish ckckck tidak bisa berciuman dengan menggoda saja sudah berani-beraninya mengajak untuk tidur bersama.” Kataku sambil mengusap air matanya dan mengacak-acak rambutnya.

“sudah cepat jawab.” Lanjutku

“nee.. aku mauu.. aku mau menjadi istrimuuu ^^” jawab Chaerin dengan senyuman manis dan masih berlinang air mata.

***

Ji yong mulai melumat bibir Chaerin dengan lembut. Baik ji yong maupun Chaerin tidak ada yang ingin mengakhiri ciuman tersebut. Semakin lama Ji yong semakin melumat bibir lembut Chaerin dan meminta Chaerin membalasnya. Chaerin sudah sangat hafal dengan cara Ji yong dan mulai membalas ciuman Ji yong. Mereka berciuman sangat lama hingga mereka mulai kehabisan nafas. Ciuman ji yong berpindah-pindah menuju leher Chaerin dan mulai membuat kiss mark di leher chaerin. Tiba-tiba chaerin meminta lagi ciuman ji yong dibibirnya dan ji yong mulai menciumnya dengan panas. Tangan chaerin mulai merangkul leher ji yong. Begitu pula dengan tangan ji yong yang mulai masuk ke dalam kaos naari dan mengusap lembut punggung kemudian mulai melepas pengait bra chaerin. Ji yong mulai melepas kaos dan bra yang chaerin kenakan dan melemparnya ke sudut kamar. Chaerin semakin menikmati usapan dan remasan pelan ji yong yang membuatnya mulai mendesah. Desahan chaerin membuat ji yong semakin bersemangat, Ji yong kemudian melepaskan kaos dan celana yang ia kenakan pula. Ji yong mulai mencium dada chaerin yang tanpa sehelai kainpun dan mulai bersiap memasukkan juniornya kedalam milik chaerin…

“eommaa…. Eomma di dalam? Kenapa ada suara ahh ahh? Apa yang eomma lakukan? Eomma…” dok dok dok suara jae ri yang mengetuk-ketuk keras pintu kamar ji yong dan chaerin.

“ahh sial… sedikit lagi yeobo.. jaebal sedikit lagi ahh ahh” kata ji yong terengah-engah.

“neol michinya? Anak kita mendengar dari luar. Sudah minggir aku mau keluar.” Kata chaerin galak dan langsung mengenakan kembali pakaiannya.

Ckrek…

“ada apa jae ri-ahh?” jawab chaerin lembut.

“itu aku tidak bisa tidur, aku mimpi buruk ada monster besaaarr. Eomma? Kenapa berkeringat? Kamar eomma kan ber-AC. Lalu kenapa Appa tidak pakai baju?” Tanya jae ri penasaran.

“ahh ituu AC nya sedang rusak, aku dan appamu kepanasan.”

“lalu suara ahh ahh itu tadi apa?”

‘zonkkkk’ kata Chaerin dalam hati. “ahh itu suara tv, tadi eomma sedang nonton tv.”

“acara tv macam apa itu ada ahh ahh nya?”

“….. ahh sudah diam, ayo tidur eomma temani”

 

Sudah 5 tahun aku dan ji yong menikah dan memiliki anak tapi tidur bersamanya tetap menjadi istimewa dan aku akan selalu mengingat kata-katanya 6 tahun yang lalu ‘Karna aku mencintaimu maka aku tidak ingin melakukan hal buruk terhadapmu. Aku tidak ingin menyakitimu dengan meninggalkan bekas jika suatu saat kita memang harus berpisah’. Gomawo ji yong-ahh gomawo karna sudah menjagaku.. nado saranghae

-End-